Friday, October 16, 2009

jalur Kereta Api Lintas Rantau Prapat – Kota Pinang

Ditulis oleh Administrator
Rabu, 18 April 2007
Jalan kereta api sebagai salah satu moda angkutan darat berfungsi untuk mempercepat pengembangan daerah, karena untuk jarak angkut yang cukup jauh kereta api merupakan moda angkutan darat yang paling ekonomis, aman, cepat dan murah serta ramah lingkungan. Khususnya untuk angkutan barang yang berat, kereta api lebih unggul daripada angkutan jalan raya.

Khusus untuk Pulau Sumatera yang merupakan daerah berpotensi sumber daya alam yang besar seperti minyak (Riau), batubara (Sumatera Selatan), semen (Sumatera Barat), kelapa sawit, karet yang menyebar di semua propinsi. Produk-produk tersebut apabila diangkut lewat jalan raya dengan kendaraan bermotor yang menpunyai tekanan gandar yang melebihi tekanan yang diijinkan akan merusak jalan raya dan dengan demikian mempersingkat umur rencana jalan dan menambah biaya pemeliharaan jalan. Sedangkan apabila diangkut lewat sungai/laut dengan kapal akan memakan biaya yang mahal.

Dengan semakin meningkatnya produk hasil bumi tersebut, maka perlu dicarikan alternatif sistem angkutan yang mempunyai karateristik yang cocok, yaitu sistem yang bisa mengangkut secara masal, jarak jauh, aman, murah dan ramah lingkungan yaitu kereta api.

Oleh karena itu perlu dikaji lebih mendalam dengan memperhatikan beberapa jal diantaranya keadaan tanah, curah hujan, sosio-ekonomis, penduduk dan jumlah angkutan. Namun sistem angkutan kereta api mempunyai kelemahan diantaranya memerlukan modal besar dan tidak selincah kendaraan bermotor (track bound).


Jaringan jalan kereta api yang ada di Sumatera, terbagi atas 3 sistem jalan ka yang terpisah satu sama lain, yaitu:

a. Sumatera Selatan
Yaitu lintas Palembang – Prabumulih – Lubuk Linggau dan Parabumulih – Kilomater Tiga. Angkutan yang menjadi primadona dalam angkutan KA di Eksploitasi Sumatra Selatan (ESS) adalah angkutan batu bara, dimana kontribusi pendapatan yang diperoleh PT. Kereta Api (persero) sebesar 48% dari angkutan barang dari sistem perkeretaapian di ESS.

b. Sumatera Barat
Yaitu lintas Muaro – Solok – Panjang – Padang. Angkutan yang menjadi primadona dalam angkutan KA di Eksploitasi Sumatera Barat (ESB) adalah angkutan semen dan batu bara, mengingat jalan ka yang ada di ESB relatif pendek sehingga angkutan jalan raya, tidak terlampau besar perbedaannya.

c. Sumatera Utara
Yaitu lintas Besitang – Rantau Prapat. Angkutan yang menjadi primadona dalam angkutan KA di Eksploitasi Sumatera Utara (ESU) adalah minyak kelapa sawit yang diangkut ke Pelabuhan Belawan, berhubung kondisi perkerataapian yang ada sudah tua dan jarak angkutnya relatif pendek, maka angkutan jalan KA sulit bersaing dengan angkutan jalan raya.

Untuk menghubungkan ketiga jaringan ka tersebut telah diadakan Masterplan Sumatera Railway Development yang dilakukan pada tahun anggaran 1999/2000 yang lalu dengan bantuan dari Asian Development Bank (ADB). Lintas yang menjadi unggulan adalah lintas Rantau Prapat – Pekanbaru – Palembang, dimana urutan evaluasi lintasan tersebut adalah sebagai berikut:

• Lintas Rantau Prapat – Dumai sepanjang 246 km
• Lintas Muaro – Dumai sepanjang 397 km
• Lintas Teluk Kuantan – Muaro Bungo – Jambi sepanjang 370 km
• Lintas Jambi – Betung sepanjang 188 km
• Lintas Betung – Palembang Utara sepanjang 62 km

Ujung lintas yang ada saat ini adalah Rantau Prapat, sehingga untuk kelanjutannya adalah sangat tepat apabila lintas ini di studi untuk dilanjutkan pada tahap awal ini. Lintas ini akan distudi sepanjang 75 km, yaitu dari Rantau Prapat ke arah Duri melintasi Kota Pinang

Dengan dibangunnya lintas Rantau Prapat – Kota Pinang, maka akan meningkatkan daya saing perkeretapaian, sekaligus mengantisipasi kebutuhan masyarakat, juga dapat merangsang perkembangan ekonomi dan perkembangan daerah di sepanjang lintas KA tersebut.

Sumber : http://www.dardela.com

Cermin Pendidikan Kotapinang

Pendidikan Formal
Bukan Sekedar Ritual

Pendidikan formal bagi anak usia sekolah sangatlah penting di zaman globalisasi sekarang ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, stakeholder mempunyai peranan penting dalam pencapaian keberhasilan pendidikan yang dituju. Berhasil tidaknya proses pendidikan tersebut tergantung kepada cara dalam melakukan proses pendidikan tersebut. Dalam proses pendidikan formal, pembelajaran merupakan proses yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan pedidikan yang dituju.
Dalam hal belajar, peranan penting guru dan orang tua merupakan sangat diperlukan. Orang tua tidak boleh hanya memberikan sepenuhnya perkembangan pendidikan anak pada pihak sekolah yang dalam hal ini adalah guru.
Fenomena yang terjadi kebiasaan para orang tua adalah hanya mempersiapkan anak pada saat hendak pergi sekolah saja. Pada pagi hari, orang tua mempersiapkan anak mulai dari membangunkan anak untuk mandi pagi, berpakaian seragam dan mempersiapkan sarapan bagi sang anak dan setelah itu habislah kewajiban orang tua. Padahal orang tua harus memberikan perhatian lebih dari sekedar ritual pagi tersebut.
Dalam mengenai belajar, fenomena saat ini adalah anak diberi tugas yang begitu padatnya, sekolah formal dari jam tujuh pagi sampai pukul satu siang, setelah itu anak diberi lagi kegiatan les tambahan pada sore hari sampai pukul lima sore, terkadang apabila yang muslim diberi lagi kegiatan mengaji di masjid. Sehingga tidak satupun aktifitas mereka didampingi oleh orangtua.
Padahal pada waktu les tambahan itu dikantikan dengan belajar dengan didampingi oleh orang tua dapat menambah keakraban diantara orang tua dan anak, sehingga menambah percaya diri sang anak. (To Be continued)

by : Balkini Nasution

Nagari Minang

Robohnya Nagari Itu

Senja itu belum jua tiba

Asar belum lama berlalu

Maghrib belum jua tiba

Namun........................

Takbir.........................

Tasbih ........................

Berkumandang

Di jalan-jalan

Dari bibir-bibir mungil itu

Terdengar isak tangis

Yang tiada henti

Takut...................

Tak berdaya ..................

Mereka tak tahu entah kemana

Indung mereka entah dimana jasadnya

Gubuk mereka entah bagaimana bentuknya

Bumi mereka retak

Nyiur itu berserak

Orang-orang tesrsentak

Karna bumi mereka......

Bergoyang dengan dahsyatnya

Hingga robohlah nagari itu

Sunday, August 9, 2009

SAWIT


Dari data yang diperoleh, Labuhan Batu Selatan adalah daerah yang memiliki perkebunan sawit terbesar di daerah labuhan batu sebelum pemekaran, sehingga tidak heran jika terdapat banyak pabrik kelapa sawit yang terdap[at di daerah ini, selain terkenal dengan buah sawit nya, konon katanya daerah ini juga terkenal dengan buah nanas dan karet namun, apakah buah nanas yang terkenal itu masih ada di budidayakan di daerah ini, wallahu a'alam

Tuesday, April 21, 2009

BUKIT LAWANG

orang utan


BUKIT LAWANG

Bukit Lawang is about 3 hours drive by car from Medan. Its main attractions are the Orangutan rehabilitation center, crossing the Bahorok River and climbing steep, jungle-clad hills. It is located at the South of the Mount Leuseur National Park.

lawang river


VISIT INDONESIAN YEAR 2009

The Indonesian government have a program. the name program is visit Indonesian Year. The All Province in indonesia must to serve all tourist .

TOBA LAKE

toba lake image


TOBA LAKE

Toba Lake Is in Indonesian Country. Toba lake is the Bigger lake in indonesia. Toba Lake lies in the northern part of Barisan Mountain Range, which is volcanic and traverses Sumatra Island from northwest to southeast as its backbone. The laketrough is surrounded by precipitous cliffs 400-1,200 m high. Based on the topographic feature and the wide distribution of volcanic ejecta around the lake, some geologists and valcanologists have considered it to be a giant caldera or cauldron. The water surface of Toba lake is 905 m above sea level and about 1,100 km2 wide. The total area of the lake, including the areas of Samosir and Paradapur Islands, amounts to 1,780 km2. The mountains around the lake are called Batak Highlands. The only draining river from L. Toba, the Asahan, flows southeastwards dissecting the gentle slopes of the pyroclastic plateau.





















north sumatera MAP